Harry Potter and the Black Pepper Chicken

Merasa asing tapi kenal dengan judul tulisan diatas? Yup, benar sekali, itu memang gaya penulisan judul dari sebuah novel karya Joanne Kathleen Rowling. Novel ini sejak pertama kali peluncurannya di tahun 90-an sudah membuat gebrakan tersendiri untuk genre novel fantasi. Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang seri terbaru dari novel Harry Potter atau bahkan membuat lanjutan Harry Potter. :mrgreen:

Jadi ceritanya, bulan Juli lalu Faye sedang ada di Surabaya demi menunaikan tugas PKL di salah satu perusahaan komunikasi Indonesia. Saya ngajak dia buat kopdar sekaligus nonton film Harry Potter and the Deathly Hallows part 2 yang kebetulan masih dalam waktu minggu pertama launching di Indonesia sejak ada kasus importir yang belum bayar uang makan di warung mbok Darmi™. Awalnya agenda kopdar akan diadakan pada pertengahan minggu, tapi ga jadi karena ybs baru luang pas akhir pekan jadilah jadwal dipindah ke hari minggu. Kebetulan juga, sepupu saya datang hari itu untuk ikut ujian masuk perguruan tinggi. Setelah disepakati bersama, akhirnya kami memutuskan untuk nonton di Royal Plaza jam 1 siang.

Saya berangkat lebih dulu ke lokasi demi memesan tiket. Karena yang namanya film baru seminggu, apalagi film Harry Potter yang para penggemarnya jadi segalak Troll karena adanya kasus importir tadi, pasti tiketnya diserbu habis-habisan. And as expected, sesampainya disana yang terlihat bukannya mbak-mbak penjual tiket™, tapi para dementor yang siap menyedot habis semua tiket yang ada.

Setelah mengantri cukup lama, saya pun ketemu dengan mbak-mbak penjual tiket™. Saya langsung pesan tiket nonton jam 1 untuk 5 orang: saya, Faye, Nur (temannya Faye), Fiqqi, dan Puput. Tapi kata mbak-mbak penjual tiket, untuk yang jam 1 dan jam 3 sudah penuh semua, tinggal yang jam 8 (jam 6 dihilangkan karena dipakai untuk Tarawih pertama).

Akhirnya terpaksa agenda dirubah. Saya menghubungi Faye dan bilang kalau tiket siang hari sudah habis. Saya pun usul untuk pindah ke tempat saya biasa nonton, Surabaya Plaza (Delta Plaza) karena biasanya pasti dapat tempat duduk disana. Kami pun janjian ketemu di terminal yang cukup besar, karena baik Faye maupun saudara saya sama-sama menuju terminal tersebut. Sekitar pukul 12.00 mereka sampai di terminal dan setelah berkenalan singkat langsung saya tunjukkan angkot yang ke arah Delta sementara saya sendiri naik sepeda motor ke lokasi.

Kami sampai di Delta sekitar jam 1 dan langsung ngacir ke tempat bioskop yang berada di lantai 4 dengan harapan masih ada kursi yang tersisa untuk jam 1. Tapi apa daya, ternyata harapan hanya dapat berupa harapan karena lagi-lagi tiket yang ada sudah habis, parahnya kali ini sampai yang malam pun sudah habis dan hanya ada 2 kursi tersisa.

Untuk mengobati kecewa, kami turun ke foodcourt yang berada tepat dibawah lokasi bioskop tadi dan memesan makan siang. Ada yang pesan chinese food, mie ayam (ga tau nama makanannya apa), bakso, dll sementara saya sendiri menikmati seporsi Black Pepper Chicken dalam piring hotplate.

Seakan ingin ikut mengolok-olok saya, setelah porsi ayam lada hitam tersebut habis, saya menemukan ini:

Yeah, piring dan nampan bertuliskan inisial Harry Potter! 😈 Saya ga tau harus ketawa atau terharu, tapi yang jelas saya sudah bosan dengan hal berbau Harry Potter hari itu. 😆

About Reinhart

Don't wait. The time will never be just right.
This entry was posted in Live Journal and tagged , , . Bookmark the permalink.

7 Responses to Harry Potter and the Black Pepper Chicken

  1. Reinhart says:

    Okeh, cukup sudah saya dipermalukan oleh masalah Harry Potter ini! 😆

  2. Reinhart says:

    BTW, cerita lokasi kedua dan ketiga menyusul ya, biar jadi trilogi :mrgreen:

  3. jensen99 says:

    Aduh, sori bro, tapi saya beneran ngakak abis… 😆 😆 😆

    Kelihatannya nonbar di bioskop memang kurang cocok tuk acara kopdar dadakan ya? Terlalu banyak kemungkinan negatif. Saya juga pernah tuh batal nonton Sang Pencerah bareng Nazieb waktu kopdar di Malang karena kursi penuh pas jam kita dateng. 🙂

  4. Reinhart says:

    Kalau saya malah seringnya sukses pas kopdar di bioskop.. sama Celo, Chiw, Cyutieshvi semuanya sukses dan lancar. Sementara pas sama greis ga sempat mampir bioskop sih, tapi ya ga ada masalah..

    Baru kali ini yang ribet banget kopdarnya 😆

  5. Ya ampun Ndu, tulisan bulan September 2011.

    Kasihan ya nasibmu. HP dimana2. untungnya sudah yang terakhir itu. nggak ada kelanjutannya lagi.

  6. Rorobot says:

    leh, cegek aku. Pertama baca judulnya, mikirnya ini novel parodi. Ternyata postingannya yg parodi. Btw saya rei

  7. Reinhart says:

    Hwehehe… judulnya menjebak ya? Emang niatnya gitu :mrgreen:

Leave a comment